Tuhan Yang Menentukan Pesantren Menjadi Penentuan
Pesantren kini menjadi perbincangan masyarakat luar, menjadi kepercayaan bagi para pejabat”, bahkan menjadi pilihan jaman news untuk mengembangkan dirinya, menjunjung cita-citanya yang sangat tinggi, menjadi Pendakwah, aktivis debat,berpolitk, befikir dan masih banyak dalam bidang yang lainnya.
Hal ini nampak bahwa Pesantren bukan hanya menampung dan membawa santri dalam bidang spiritual saja, melainkan juga meluangkan ruang bagi yang mempunyai cita-cita tinggi serta mulia, dan lebih hebatnya lagi pesantren sudah membuahkan akhlak mulia santri, hal ini nampak bahwa pendidikan pesantren sudah mencernati UU Nomor 20 thn 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi mausia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, hebat berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Maka jelaslah bahwa tujuan pendiddikan nasional tersebut lebih mengutamakan nilai religious dan akhlak mulia dari pada nilai kebenaran ilmiah dan hal lainnya, karena sistem kependidikan tanpa mengutamakan etika mulia baik etika pada tuhan, etika di dunia pendidikan, etika dalam keluarga, etika berinteraksi sosial, etika keseharian dan lain sebagainya akan berakhir dengan kepetangan, banyak para pelajar di Pesantren atau Non Pesantren yang hebat belajar tapi lupa pada akhlak mulianya mereka melakukann yang bukan semestinya dia lakukan, seperti misalnya melawan guru, melanggar undang undang yang di tetapkan di Pesantren hal inilah yang membuat hidup mereka menjadi petang, karena perbuatannya di tempat tersebut.
Mengingat dawuh Ulama kontemporer Syaikh Ach Ghazali Mf dalam kitabnya Al Jauharul Al Farid Hal 121
مافعله الطالب في المعهد ادل دليل على ماسيفعله في الغد
“Apa yang di kerjakan santri di pesantren menunjukkan pekerjaannya kelak di esok hari.”
Dengan dawuh beliau kita bisa mengetahui bagaimana pekerjaan kita di Pesantren, dari itu kita harus mengoreksi diri kita, berada dalam kebenaran atau mala sebaliknya, dan menjaga diri dari perkara yang kotor seperti misalnya melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan (Bertengkar, mengghosob bahkan melakukan tindakan kriminal dls).
“Naudzubillahi mindzalik” kendati faktanya banyak di antara mereka yang melakukkan hal yang bukan sepantasnya dilakukan, pekerjaannya tak jauh dari yang telah dia lakukan, hal ini pernah dikatakan oleh sosok ulamak kharismatik dimasa hidupnya pada santrinya yaitu Saykh Alm. Muhammad Fathillah “Apabia engkau mencuri satu jarum maka esok hari ketika keluar dari Pesantren engkau akan mencuri kuda” .
Oleh karena itu kita bisa mengambil ibrah dari perkataan beliau, perkataan belia bisa dikatakan Pesantren adalah penentuan hidup.
Maka lakukanlah sebaik” mungkin supaya menjadi orang yang baik dan menjadi yang terbaik, namun jangan heran jika melihat santri yang tak karuan di Pesantren nya namun hidupnya jauh lebih baik dari orang yang baik, karena itu Pesantren cuma menjadi penentuan tuhanlah yang menentukan, kita cuma usaha menjadi yang terbaik, selepas nya tuhan yang menentukan antara hidup kita, setidaknya hidup kita jauh lebih baik karena kita telah berada di tempat yang sangat baik, pastinya di beri tempat yang baik oleh Allah Swt,
Oleh karena itu negara kita negara indonesia memiliki keinginan yang luhur untuk mengembangkan penduduk indonesia yang memiliki basis karakter atau akhlak mulia yang kuat, dan salah satu jenis lembaga pendidikan yang sangat penting dalam pengembangan akhlak mulia adalah Pesantren.
Misi mulianya Pesantren lebih bercorak ethicreligious dengan orientasi pembentukan kepribadian anak didik baik dari segi pembinaan agama (Diniyah Tahdzibiyah ) dan pembinaan jasad, akal dan jiwa (kholqiah)
Pesantren sangat potensial untuk di kembangkan menjadi pusat pengebangan sumber daya manusia (SDM) menuju terwujudnya ke cerdasan dan pembinaan moralitas dan karakter anak bangsa.
Klasifikasi Pesantren ada dua, yaitu Pesantren tradisional dan Pesantren modern, sistem kependidikan Pesantren tradisional (sistem Salafi) yakni sistem yang tetap mempertahankan pengajaran kitab kitab islam klasik sebagai inti pendidikan, sementara sitem kependidikan pesantren modern adalah sistem yang mengintegrasikan dengan penuh sistem tradisional dan sistem sekolah formal, seperti pesantren dengan pengembanan bahasa arab dan bahsa inggris dan lain sebagainya, sebagai bahasa keseharian.
Dari itulah seseorang bisa mengembangkan cita citanya dan mengetahui bahwa pesantren mampu membuahkan santri yang hebat dan mampu dalam bidang bidang yang di pelajari di pesantren atau di luar materi pesantren, Faktanya pada saat saat ini banyak para pejabat” Diluar sana yang merupakan jebolan pesantren, hal ini tentu menjadi kebanggaan pesantren, dan menjadi kebanggaan bagi bangsa atas lahirnya pesantren yang beraneka ragam , serta santri yang berwarna warni didalam berbagai aspek dan bidang, akan mengubur paradigma bahwa santri hanya mampu di bidang agama saja, karena saat ini banyak sekali santri yang ahli di bidang umum, karena pada dasarnya agama bukan hanya ilmu hukum hukum syariat saja, namun juga ilmu ilmu pengetahuan lainnya. hal ini menunjukkan bahwa pesantren juga menuntut untuk melayani masyarakat pengguna pendidikan dengan tidak menghilankan identitas dan khas pesantren sebagai institusi pendidikan islam yang bernuasa religious, semua ini tdak lain hanyalah agar pesantren mampu mencetak santri kompetan dalam imtaq dan iptek, serta meahirkan kader kader bangsa sebagi insan yan memahami agama mendalam baik secara teori maupun praktek, sehingga bisa berperan aktif dalam kehidpan bangsa dan negara, dengan semangat ketuhanan yang luhur dan terpuji sebagaimana yang di contohkan oleh baginda nabi muhammad saw , agar selalu mengawal dan menjaga ke utuhan negara republik indonesia
Namun masih ada yang memandang sebelah mata akan peranan pesantren, kendati faktanya banyak yang merupakan jebolan pesantren mulai dari tokoh pejabat, bahkan pemimpin yang merupakan jebolan pesantren di anggap konservatif, tidak terbuka terhadap perubahan, mengabaikan ilmu teknolgi, serta hanya berkutat dalam masalah kajian keagamaan saja, hal ini mungkin harus diterima oleh pesantren karena materi belajarnya cuma terdiri dari tauhid fiqih nahwu ilmu astronomi dari materi itulah para pelajar di pesantren mengembangkan cita citanya memulai dari ilmu alat yang merupakan segala pokok bagi ilmu lainnya serta ilm fiqh yang menyikapi segala prilaku kesehariannya dan ilmu medis yang di pelajari dari hadis dan masih banyak lainya, di balik kekurangan juga banyak pujian bagi pesantren, tentang para pelajar di pesantren juga pandai dalam menulis menjadi sastra dls, faktanya banyak tahun tahun ini pesantren mammpu membuahkan buah pena nya dengan tampan dan cantik, membuat buku sejarah, novel dan masih banyak buah pena lainnya, hal ini mungkin sulit di percaya bagi kalangan masyarakat luar sana, tapi bisa jadi mungkin, dan memang telah terjadi dan terwujud para pelajar di pesantren sangat hebat dalam menulis di era globalisasi ini, hal ini tida lain, sebagi bentuk adaptasi pesantren terhadap perkembangan diera globalisasi, agar pesantren tetap exis dan relevan serta sebagai upaya untuk memperbaiki kelemahan dalam sistem pendidikan yang di pakai oleh pesantren, walapun tidak semua pihak sepakat hal ini setidaknya perbedaan dalam hal ini sangat memberikan manfaat bagi kalangan pesantren , karena hal ini mampu melahirkan banyak pesantren yang bervariasi, dengan banyaknya pesantren yang memiliki ciri khas masing masing, akan memberikan banyak pilihan kepada para santri dalam menentukan pesantren yang sesuai dengan bakat, minat serta cita citanya.
Tetap semangat dan eksistensinya dalam nasyrul ilmi
BalasHapusaminn ya rabbala alamin
Hapus